Hadiah

Pemuda bersurai coklat itu berjalan menuju pintu kelas dengan perasaan yang campur aduk. Rasanya mules, panas dingin, gugup, bahkan jantungnya seperti mau loncat dari tempatnya.

Jungwon membuka sedikit pintu kelasnya, mencoba mengintip keluar. Ia bisa mendengar suara Jay yang menyapa balik para siswa yang sepertinya sengaja lewat kelasnya. Jungwon kembali menutup pintu kelasnya dan mulai mengatur nafas. Beberapa teman kelasnya yang tidak keluar untuk istirahat menatapnya bingung.

“Lo bisa ju! Lo bukan cowo lemah yang gampang ambyar!” ucap Jungwon meyakinkan diri.

Jungwon kini membuka pintu kelas dengan lebar. Jay yang menyadari keberadaan Jungwon langsung menghampirinya. Menghiraukan panggilan dari adik kelas yang mencoba menyapanya.

“Nih hadiahnya,” ucap Jay dengan lembut.

Jungwon mengerjap melihat sekotak susu coklat yang sedang Jay pegang. Ia mendongak melihat sang kakak kelas. Jay tertawa melihat ekspresi kebingungan Jungwon.

“Hadiahnya sekarang ini dulu, besok kapan-kapan gue kasih yang lebih mahal,” ucap Jay mencoba menjelaskan.

Jungwon menggeleng keras dan langsung mengambil susu coklat yang berada di tangan Jay, “Nggak perlu kak, ini juga cukup banget kok,” kata Jungwon gelagapan.

“Gue serius, besok kapan-kapan gue kasih hadiah yang lebih bagus dan lebih awet dari ini,” ucap Jay sambil mengusap pelan rambut Jungwon.

Jungwon membeku, ia menipiskan bibirnya menahan diri untuk berteriak.

Jay terkekeh kecil melihat sang adik kelas terdiam. Bahkan Jungwon saat ini menunduk tidak berani melihatnya.

“Ya udah gue balik kelas dulu. Susunya langsung diminum biar semangat belajarnya,” ucap Jay membuat Jungwon kembali menatapnya dan mengangguk kecil.

“Makasih kak,” ucap Jungwon dengan tulus.

“Sama-sama. Belajar yang bener, gue sukanya sama orang yang pinter,” ucap Jay sedikit berbisik kemudian berjalan pergi meninggalkan Jungwon.

Jungwon terdiam. Ia menoleh melihat Jay yang sudah menjauh. Pemuda itu kemudian tersenyum lebar dan melompat-lompat kecil merasa senang. Ia lalu kembali masuk ke kelas dengan sekotak susu ditangannya. Tanpa ia sadari, banyak yang melihat itu dan merasa iri dengannya.

“Pertama kalinya gue liat kak Jay romantis begitu...” ucap Wonyoung yang sedari tadi melihat Jungwon dengan Jay.

“Iya, padahal biasanya dia cuek...” balas Jihan dengan lemah.

“Kak Jay ternyata kalo sama orang yang dia suka soft banget ya...” kata Ayin memuja Jay.