Interaksi
Jungwon kembali menghela nafas, ia sedikit kecewa karena hari ini tidak bertemu dengan Jay. “Padahal gue udah pake baju bagus, wangi, sampe tadi bunda bantu catokin rambut, eh malah nggak ketemu Kak Jay,” ucap Jungwon sambil menekuk bibirnya.
Jungwon sedikit terkejut ketika ada panggilan masuk. Ia mendecak kesal ketika melihat nama kakaknya dilayar handphone-nya.
“Iya abang, ini aku juga lagi jalan. Tinggal belok terus nyampe parkiran nih,” ucap Jungwon mempercepat langkahnya menuju ke tempat parkir.
“Abang udah laper dek pengin cepet pulang.”
“Iya iyaa abang, bawel banget sih,” ucap Jungwon memutar bola matanya.
“Aduh!”
Jungwon terkejut melihat orang yang baru saja menabraknya. Ia mengerjapkan mata beberapa kali mencoba meyakinkan diri bahwa ini bukan imajinasinya.
“Maaf, lo gapapa?” tanya orang itu pada Jungwon.
Jungwon mengangguk, “Iya gapapa kak heheh. Salah aku juga nggak fokus,” jawab Jungwon sambil meringis kecil.
“Eh maksud aku gue. Ish gue ngomong apaan sih,” ucap Jungwon frustasi.
Jay yang melihat itu tertawa geli, “Kalo gapapa ya bagus deh,” ucap Jay tersenyum menatap Jungwon.
Jungwon yang ditatap oleh Jay membeku di tempat.
“Wah, pangeran di seluruh dunia aja kayaknya kalah ganteng sama lo kak.”
Jungwon memukul kepalanya, “Ish gue mikir apaan sih.”
Jay tertawa lagi, lalu mengangkat tangan kanannya menyentuh puncak Jungwon. “Jangan dipukul nanti sakit. By the way gue pergi dulu ya dek, udah ditungguin nih,” ucap Jay yang kemudian berjalan menjauh meninggalkan Jungwon yang masih membeku di tempatnya.
“Adik lo udah kena pelet, Jake.”
“Dia adik lo juga. Jangan-jangan nanti dia bakalan masuk list orang yang ditolak Jay.”
Heeseung menoleh menatap Jake yang ikut menatapnya. Mereka berdua lalu menghela nafas. Sepertinya Jungwon benar-benar sudah terkena pelet milik sahabatnya itu.